Unsur intrinsik pada novel Pada Sebuah Kapal oleh N.H Dini

Di bab 7, Sri pun menikahi Charles Vincent. NH Dini menyimpulkan bahwa Sri tidak meminta ijin dari keluarganya, yang membuat Ia terkesan pemberontak, dan cuek terhadap kata-kata yang terlontar dari keluarganya. Di bab ini pun tertulis ”Dan apalagi uang akan kau kerjakan dengan kewarganegaraanmu, kau seorang penari, dan kau penari tanah airmu.” Kalimat ini dilontarkan oleh Sutopo yang menentang keras pernikahan Sri dan Charles. Kalimat ini menyimpan unsur nasionalisme yang terselubung. Sutopo mengatakan bahwa dengan kewarganegaraan Sri yaitu Indonesia, Ia tidak patut untuk menikah dengan seorang yang berkewarganegaraan asing.

Tema
Tema di dalam cerita ini kurang lebih menceritakan tentang perasaan seorang perempuan (Sri) di dalam kesehariannya diantara keluarga, hubungannya dengan dunia luar, speperti dengan teman-temannya, dan juga kisah percintaan yang dialaminya. Bisa dijebut juga roman/romansa.

Latar
Latar pada novel ini berganti serining beralurnya cerita. Sri berkunjung ke Semarang. Jakarta, Perancis, Jepang, dan beberapa kota lainnya. Walaupun demikian, hampir setengah bagian dari buku ini menjelaskan tentang keseharian Sri di kapal.

Latar social
Pada awal cerita, Sri mencertiakan tentang masa kecilnya, yang berlanjut dengan ceritanya menikah, kapal, dan hidupnya sebagai ibu. Di bab 7, Sri pun menikahi Charles Vincent. NH Dini menyimpulkan bahwa Sri tidak meminta ijin dari keluarganya, yang membuat Ia terkesan pemberontak, dan cuek terhadap kata-kata yang terlontar dari keluarganya. Di bab ini pun tertulis ”Dan apalagi uang akan kau kerjakan dengan kewarganegaraanmu, kau seorang penari, dan kau penari tanah airmu.” Kalimat ini dilontarkan oleh Sutopo yang menentang keras pernikahan Sri dan Charles. Kalimat ini menyimpan unsur nasionalisme yang terselubung. Sutopo mengatakan bahwa dengan kewarganegaraan Sri yaitu Indonesia, Ia tidak patut untuk menikah dengan seorang yang berkewarganegaraan asing.

Alur Cerita dan Konflik
Konflik eksternal terjadi pada Sri ketika Ia memutuskan untuk bekerja menjadi pramugari, tetapi gagal karena sakit. Konflik lainnya pun menyusul dan juga membuat cerita lebih menarik. Alur cerita masih membicarakan tentang penari, dan kehidupannya saat masih gadis. Alur cerit aberubah menjadi semakin menarik dan seru ketika romans nya dimulai.
Konflik yang mengambil tempat disini yaitu adalah antara Sri dan Sutopo, tetapi juga konflik internal yang ada di pikiran Sri. BUkan ahanya perdebatannya dengan Sutopo saja, melainkan juga Sri tetap ber argumentasi dengan pikirannya sendiri.

Tokoh
Tokoh utama pada novel ini adalah narrator, yaitu Sri sendiri. Ia dikelilingi oleh berbagai macam tokoh dan penokohannya masing-masing. Contohnya, Charles yang antagonis, Narti dan Michel sebagai teman dekatnya yang hanya muncul beberapa kali dalam novel ini.
Sangat terlihat bahwa Sri adalah perempuan yang tangguh dan bisa menerima konsekuensi nya sendiri. Di halaman 117 dikatakan ”Aku akhirnya berkata bahwa aku yang akan kawin. Aku sanggup menerima segala akibatnya seorang diri.”. Terdengar sangat berani, Sri sepertinya benar-benar keras kepala untuk menikahi Charles.

Amanat
Amanat yang saya dapatkan dari cerit aini adalah bahwa belum tentu kita mengenal orang yang kita kenal, dalam artian bahwa tidak ada batas waktu yang ditentukan untuk mengetahui seluruh seluk-beluk karakter orang. COntohnya, Sri berpikiran bahwa suaminya sangat lebut, baik, dan pengertian, tetapi tidak lama setalah menikah, Ia menyadari bahwa suaminya berubah menjadi kasar dan cepat marah.
Amanat kedua yang saya dapatkan setalah membaca novel ini juga adalah bagaimana kultur bisa memisahkan kepercayaan ataupun kebiasaan dari pasangan. Karena kultur yang berbeda, dan suami Sri baru mengetahuinya, makanya Ia berubah.
Di cerita ini disebutkan bahwa Sri akhirnya pindaj ke Jepang bersama suaminya, Charles. Dan pula ia mengandung. Pada suatu hari ia menyesal akan menikahi Charles, sebab Charles tidak dapat menahan emosinya. Pesan moral yang saya dapatkan adalah bahwa terkadang tidak sepenuhnya kita mengenal orang, walaupun sepertinya suda sangat akrab sekali, karena setiap orang mempunyai sifat yang berbeda, yang mungkin orang lai ntidak tahu, yang bisa berakibat buruk.

Sudut Pandang
SUdut pandang yang digunakan dalam novel ini adalah sudut pandang pertama. Narator di dalam cerita ini adalah Sri, sebagai tokoh utama. Jadi kita sebagai pembaca tidak terlalu tahu apa yang Sri rasakan sepenuhnya, karena terkadang Ia tidak menceritakannya. Mungkin inilah apa yang penulis inginkan, bahwa pembaca hanya mengetahui Sri secara terbatas.

Gaya Bahasa
Gaya bahasa yang digunakan penulis untuk menulis cerita ini sebenarnya bukanlah bahasa yang rumit. Penulisa menggunakan kata-kata dan struktur kalimat yang meruapakan dialog sehari-hari.

Published in: on September 15, 2009 at 4:36 am  Leave a Comment  

The URI to TrackBack this entry is: https://estellea1indo.wordpress.com/2009/09/15/unsur-intrinsik-pada-novel-pada-sebuah-kapal-oleh-n-h-dini/trackback/

RSS feed for comments on this post.

Leave a comment